Halo! Hamba Kembali Lagi!

Damn.

Setelah ribuan hari lebih sejak saat itu, hari di mana gua memutuskan untuk menutup blog ini. Tapi, ternyata rumah adalah rumah. Sejauh apapun gua pergi, seberliku apapun laluan yang dilewati, sebanyak apapun cerita yang tersimpan di dalam hati, seberagam apapun wajah yang gua temui, seberapapun tekad untuk ga menoleh ke belakang lagi, akan tetap ada satu tempat yang dirindukan untuk kembali. Ya, hamba kembali.

Sebenarnya banyak cara untuk kembali. Tapi situs ini, lain. Bukan sekedar tempat untuk bercerita, bertukar informasi, berbagi lantunan kesukaan, tapi di situs ini hamba mendapat banyak literasi dari berbagai bloger sejati. Bahkan sampai detik ini beberapa dari mereka masih aktif memposting sesuatu yang berarti. Aku cinta situs ini. Akhirnya, setelah tahunan lampaui lustrum, puluhan bulan dan ribuan hari, hamba putuskan untuk menghidupkan Free Mind Sound (FMS) lagi. Hai FMS, Lama tak jumpa, maafkan gua yang tua namun masih berjiwa ababil ini ya. Maafkan. Dan untuk kalian! Apa kabar? Aku kembali, senang bisa berjumpa dan berinteraksi dengan kalian, sekali lagi.

Jakarta, 16 maret 2024. Ramadan hari ke 5.

Good Bye FMS, See You Soon WP!

Maafkan Aku

Daaan, bukan maksudkuuu.. bukan inginkuuuu… melupakaanmuuu.. menepikanmu.. maafkaan akuu uwoo uwoo.. cukup Do, uwoo uwoo..

Asli gue minta maaf atas kemalasan gue nulis post belakangan ini, gue jarang buka WP sekaraang. Kangen. Apa kabar my homie? FMS (Free Mind Sound) gue kini berdebu, membeku, tak tersentuh di ujung sana. 

TERIMA KASIH

gue buka WP setelah ada notif gue dapet 200 followers (dikit mungkin bagi kalian, tapi sangat banyak bagi pemilik blog yang gaje ini). Sungguh ku ucapkan terima kasih untuk kalian semua atas kesudiannya mengikuti blog gaje (ga jelas) ini. Terima kasih. 

Juga terima kasih untuk kalian yang selama ini sudah mewarnai blog gue. Terima kasih. 

Ga Tau Diri

Maafkan sekali lagi untuk ketidak tau dirian (kata apa ini?) gue ini. Sudah dapet 200 follower tapi malah ga tau diri.

Undur Diri

Postingan ini sekaligus sebagai postingan terakhir blog gue (semoga bisa mati suri, semoga). Maafkan, gue harus undur diri (sudah bukan lagi hiatus, karena hiatus gue ga sudah-sudah). Jadi lebih baik gue bulatkan untuk menutup blog ini. 

Asli kangen pengen nulis, cuma lagi ribet dan sok sibuk. Biasa dari dulu kan gue sok sibuk, ini aja lagi sibuk ngitungin bintang di langit. Banyakan mana sih bintang di angkasa dibanding rasa rinduku padanya. (Wee wee wee, itu yang dibelakang sabar.. becanda sayaa, uda mau nimpuk aja).

Buat blogger kece yang lain, Mba Affi, mas Har, mas Shiqa, mba Fasya, Arin, Audris, mba Momo, mba kudhani dan mba Audhina dan mba mas yang lain(lupa lagi siapa aja)!! Semangat ngeblog!! (Gausah nyemangatin orang, lu yang mesti disemangatin. Lah iya yaaak). Oh iya Ayuk Presyl juga! Hampir lupaa (padahal mah kita kan sering ngobrol di IG, meski uda punya line wkwkwk).

Rencana sih berhubung gue ini seorang programer gagal nan sombong (udah gagal, sombong lagi), niat gue kedepan sih mau bikin web. Semoga bisa ada nilai-nilai Free Mind Sound yang bisa gue terapin. Btw gue juga ama Ari (adek gue) punya project bikin travel blog dan vlog (cuma akan dirahasiakan mengingat gue tak ingin terlihat) jadi nanti klo ketemu blog atau vlogger kece, gausah teriak “Edoo! Itu Edooo!! Ih, kece beeeutt” gausah, biasa aja (pede level Zeus). Dan gue gatau blog nanti pake platform yang sama atau tidak, tapi sejauh ini gue masih suka WordPress, karena aku dan wordpress bagai Miryam dan KPK, meski penuh sandiwara kami tak bisa berpisah lama. Tapi itu rencana. Baru rencana. Tau sendiri kan gue rencana doang. DJA HA HA *tawa ala Mali Tong Tong*

So gue mesti bilang good bye FMS! And see you guys! See you WP! 

*sedih*

*anjir gue jelek banget bikin post perpisahan.*

Tala Tragis ala Tom Misch

Malam ini gue akan membahas Tom Misch, musisi keren berumur 21 tahun, boom!

Halo, selamat dini hari. Mungkin pagi nanti kalian baru baca postingan ini. Maaf gue telat mulu bikin postingan, pertama sok sibuk dan kedua klo malam sabtu itu malam khusus milik gue. Maen larut, soalnya gue cuma mau main sampe larut itu pas malam sabtu. Klo malam minggu sih buat pacaran (itu pas punya pacar), klo pas jomblo gini, mending tidur gue daripada jalan liatin orang gandengan. Gue tabrak-tabrakin yang ada. Gue bentak-bentak di tempat, emang dia ga bisa mikirin nasib jomblo macam gue? Dia ga bisa bersimpati sedikit sama jomblo macam gue? Seru banget jalan beduaan!!! *bang sabar bang ini kan tadi nulis, terus cerita, kenapa marah-marah bang. Jangan dimasukin hati bang. Inget bang, nyebut. Coba inget lagi tadi mau nulis apa*

Oh iya, mau nulis Tom Misch. Maaf yak, baru bayangin aja gue emosi gimana klo beneran. Sedih kan? :’)

Oke langsung tinggalkan saja keanehan gue barusan. Malem ini, malem yang sudah sedikit bergeser ke pagi, izinkan gue perkenalkan musisi kece kita kali ini. Tom Misch!

Musisi kelahiran Inggris, 25 Juni 1995 ini (anjir berasa ampas gue ketemu anak kelahiran 95 uda punya EP hahaha) selain punya wajah yang agak mirip gue, doi juga punya keahlian yang lain? Apa itu? Ialah piawai memainkan beberapa alat musik, menciptakan lagu, plus menyanyikannya sendiri. Kurang kece apa nih anak? Dan EP (mini album) milik Tom Misch yang mau gue bahas kali ini bernama Reverie. Dan berhubung karena isi EP nya cuma 4 lagu maka gue tidak akan membuat daftar lagu terbaik melainkan membahasnya satu per satu, runut!


Sebelum membahas lagunya satu per satu, genre yang ditawarkan Tom Misch lewat musiknya adalah Pop/Alternative/Alternative Pop/Elektronic. Dan kepiawaiannya memainkan alat musik itu berdampak langsung terhadap kualitas musik yang dipersembahkannya. Sebut saja pada lagu Follow, dan Wish, pada dua lagu ini Tom Misch mampu memberikan nuansa elegan dalam mencurahkan isi hatinya melalui komposisi not-not syahdu yang dihasilkan dari instrumen yang ia mainkan sehingga tercipta aransemen yang berkualitas (apalagi untuk musisi seumuran adek gue ini), mantab parah. Dan gue berani kasih garansi ke kuping kalian akan dimanjakan dengan nada-nada indah ala Tom Misch, di EP ini, karena lagu-lagu dalam album ini enak semua, semuaaa!! 👍🏼

Piano, gitar, bass, dan ketukan perkusi yang bikin gue merasa ada di tengah-tengah kerumunan nada-nada yang membujuk gue untuk berdansa, eaaa. Dan tragis pada judulnya maksud gue adalah menyentuh, Tom Misch mampu membuat kita tersentuh dengan suaranya, lariknya, dan tentu saja musiknya. Setelah membahas sedikit tentang Tom Misch, mari kita lanjut membedah EP-nya. Dimulai dari lagu pertama pada albumnya, Crazy Dream.

1. Crazy Dream (ft. Loyle Carnet)

Ini rima rap nya si Loyle keren parah di lagu ini, dan Tom Misch juga ga kalah keren, gue suka sama satu lagu ini. Chill Hop banget, dan dapet parah. Siapa yang suka lagu chill? Ini rekomendasi buat kalian. Bisa liat judulnya kan? Lagu ini menceritakan tentang mimpi aneh, tapi meaningnya bukan denotatif ya. Biar ga kepo, langsung dengerin aja lah. Cek di youtube, atau langsung cari di aplikasi musik kalian.

2. Follow

Lagu Follow ini iramanya agak-agak mellow gitu. Tapi cakep banget, simple banget. Berbanding terbalik dari lagu Crazy Dream, di lagu ini baitnya sedikit. Selain karena ga ada sajak rap (yang notabene minimal 8-16 bar sendiri dalam satu versenya), Tom Misch juga ga berbelit-belit mengungkapkan maksud hatinya pada inti lagu ini yaitu meyakinkan si Ayang kalo doi selalu mendukung dan mengikuti kemana Ayangnya melangkah.

3. I Wish

Lagu ini elegan, kualitas ciamik. Di lagu ini Tom Misch menuangkan keromantisannya melalui sajak-sajak mesranya yang berpadu dengan kualitas musiknya dengan menawan. Cuma berharap semoga kamu tau di manapun aku berada, di manapun kamu berada. Aku selalu memikirkanmu, merindukamu. Karena dimanapun kamu, aku lah matahari di langitmu. Eaaa, kok pas gue yang ngomong agak eneg ya kedengerannya. 😦

4. Watch Me Dance

Nah! Menurut gue masterpiece-nya EP ini ya di lagu terakhir ini. Di awal lagu ini kita akan disambut dengan lantunan biola nan sedih memilukan dan menyayat-nyayat tenderloin eh hati maksudnya, kemudian kita akan terbawa dengan larik sedih yang makin ditekan lagi ketika petikan gitar menerpa lembut perlahan, dan boom! Kemudian kita dilempar untuk mendarat di irama-irama yang “bergejolak” dan membangkitkan hasrat dalam diri untuk berdansa dengan nada dan kenangan bersamanya, yang brengseknya sesaat kita sudah terbuai dibuatnya, Tom Misch melempar kita balik ke irama tragis sebelumnya, begitu kita baper dilempar lagi untuk berdansa. Gitu aja terus ampe akuarium tukang rujak diisi ikan, bukan buah-buahan lagi. :’)

Pepatah lama mengatakan “Dibalik tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”, maka pada lagu ini “Dibalik musik yang apik, ada video clip yang artistik.” Silahkan meluncur langsung ke Youtube klo ndak percaya. Tak terasa sampai di ujung acara, eh ujung Bekasi, eh ujung bahasaaaan. Seperti biasa  sebelum ditutup gue mau ngingetin bagi yang mau EP dari Tom Misch ini bisa tulis email kalian di kolom komentar, diusahakan secepatnya akan gue luncurkan ke abang mpok sekalian. 

Btw minggu depan gue mau bahas album barunya FKJ (akhirnya doi ngeluarin album lagi), itupun klo uda rilis. Atau sembari nunggu FKJ, gue bahas albumnya Shura? albumnya Aquilo? Jack Garrat? The xx? Dope Lemon? Electric Guest? Ah! Honne? Enaknya yang mana yaaa, hahaha. Next week ajalah ya biarkan menjadi misteri dulu. Btw selamat weekend, selamat liburan dan sampai jumpa!

Play It, Oh Wonder!

Oke lanjut ke postingan selanjutnya, maafkan postingan ke dua ini sedikit telat karena tadi setelah posting Illenium, ada telpon dari temen yang lagi curhat abis putus. Biarin aja gue dengerin doi dua jam curhat, dua minggu “lagi” juga uda cengar-cengir “lagi”. Temen perempuan gue gitu kebanyakan, awal sedih selanjutnya riang lagi. Tapi lumayan dua jam dengerin orang ngarul ngidul hahhaa. Oke lupakan temen gue yang lagi galau berat, lanjut ke pembahasan. Nah seperti biasa setelah gue bahas musik major, gue akan membahas indie. Kemudian siapakah indie kita kali ini? Datang dari Inggris sepasang muda-mudi dengan musik elektronya atau dikenal juga sebagai duo alternative pop, yaitu Oh Wonder. Jika membahasa indie maka gue akan membahas album. Dan LP mereka yang ingin gue bahas kali ini merupakan album perdana yang mereka produksi sendiri, keren yak? “Iya bang.” Gue keren ga? “Skip langsung boleh ga bang?” *suek*

Yak perkenalkan si cewe di atas namanya Josephine Vander Gutch dan si cowo namanya Anthony West. Cantik ya si Josephine? Biasa aja, gantengan juga Si Anthony. “Wah bang, abang belok ya?” Kagaaak, canda jir. Hahaha. Emang cantik si Josephine ini sangking cantiknya dia mengingatku pada dia yang… syudah lah. “Kok sudah bang, belum jalan. Jalanani dulu aja sih bang.” Gue gaplok ntar lo yaak motong gue mulu dari tadi. Diem napa neng. “Oke bang.” Gitu dong.

Nama album yang mau gue bahas adalah Oh Wonder. Biasa, album perdana kadang dinamain pake namanya sendiri, hahaha. Dalam album ini terdapat 15 track puas lah untuk dengerin lagu elektro pop khas Duo yang klo manggung punya ciri huruf O dan W di latar panggungnya ini. Dan karena banyak, maka gue akan mengulas setidaknya 5 lagu pada album mereka, lagu apa aja itu? Mari simak selengkapnya. Tapi sebelum membahas lagu mereka, setiap grup, band, solo, duo, trio, quartet, kuntet eh quintet atau apapun itu, pasti punya ciri khas nya. Ya kan? Dan klo gue dengerin OW mereka punya khas yaitu bridge yang syahdu di setiap lagunya, setidaknya di lima lagu berikut ini.
5. Drive

Menyerah mencintaimu, seenggaknya sih itu intinya yang gue tangkep. Nah loh, iya cek langsung aja ya lagunya. Enak serius, nada elektro berbaur dengan merdu biola tuh bikin gue pengen ngedance aja bawaanya sama lagu galau satu ini. Meskipun bertema agak kelabu tapi di bungkus sama nada-nada gembira khas Oh Wonder, terlebih suaranya Josephine di lagu ini kok ga keliatan sedih, galaunya elegan nih doi, hahaha.

4. Livewire

Klo ini lagu isinya soal pengharapan seseorang kekasih yang baru jatuh hati, biasa klo lagi kasmaran kan ekpektasinya tinggi tuh. Udah tinggi ga taunya kekasihnya tukang ngibul—terus trauma—terus bilang tau gini mending pacaran ama tukang getuk seenggaknya manis kuenya, merdu suara kasetnya, eaaa. Gak lah ya, canda aja itu. Intinya ini lagu isinya sih pengharapan seseorang yang lagi kasmaran lah kurang lebihnya. Dan lagu ini juga punya bridge yang ngena banget. Monggo di cek langsung di youtube, atau spotify dan sejenisnya.

3. Without You

Ini sih menceritakan betapa rapuhnya daku tanpamu Yang, seriusan Yang. Aku tanpamu bagai bunga bangkai tanpa lalat Yang. Hampa—kosong. Kaya goal Barca lawan PSG kemarin Yang, kosong padahal udah kebobolan empat. Bagaikan SPBU yang belum dapet jatah BBM Yang, tulisannya “Kosong”. Kaya buka catetan aku waktu sekolah dulu Yang, kosong. Kaya teriakan kenek Mayasari Bakti yang udah tau bis-nya penuh sesak tapi masih bisa teriak “Kosong”, otaknya kosong . Kosong—rapuh. Dan Oh Wonder paham betul soal sajak-sajak kekosongan tanpa kehadiranmu. Apalagi bridge nya, syahdu Yang. Langsung cek ya!

2. Midnight Moon 

Ini lagu diciptakan untuk kalian pecinta tengah malam. Setel lagu ini, enak. Beat yang nyantai dan syahdu banget untuk menemani kalian beraktifitas di tengah malam, jadi babi ngepet misalnya. Terus pake headset, pas keliatan sama warga diteriakin “Ada Babi pake Headset!” Terus ketangkep, pas dicek lagi dengerin Oh Wonder. Langsung di kandangin jadi hiburan orang. Seenggaknya jadi babi mesti kece juga ya kan. Hahaha tapi serius, lagunya ini enak apalagi pas “part” menuju bridge, ah enak banget tune nya.👍🏼

1. Landslide 

Longsoran kata-kata bijak dalam lagu ini seakan menimbunmu ke dalam rasa nyaman akan kehadirannya pada masa-masa sulitmu. Intinya klo sedang dalam keadaan terpuruk, kalian tau jika dia selalu ada untukmu, ya kan? Cie mesem, itu belek bersihin dulu baru nyengir. Tune elektronik buatan Oh Wonder di lagu ini super kece, enak banget didengerin ketika sedang menghadapi keadaan ga bagus. Tapi tetap tegar, karena apa? I’ll be there for you, you know. Cuih.


Masih banyak lagu kece di album yang mereka keluarkan hampir dua tahun lalu ini, salah satunya lagu favorit gue yaitu Body Gold yang punya bridge ga kalah kece dengan lima lagu di atas. Cuma karena lagu itu suka mengenangkanku padanya yang cantik tapi suka tiduran di jalan (orang gila kali), sehingga lebih baik di skip aja. 

Body Gold, Technicolour Beat, dll. Mending langsung kalian dengerin, bisa cek lewat Youtube, Spotify (sejenisnya), atau seperti biasa untuk kalian yang mau albumnya. Bisa langsung komentar di bawah, cantumkan email. Dan gue akan meluncurkannya. Oh iya minggu depan gue akan membahas EP dari Tom Misch. Akhir kata, selamat subuh, see ya!

Illenium dengan Segala Nadanya

Halo selamat malam sabtu, selamat berakhir pekan. Mau ke mana nih? Oh iya kalo mau jalan jangan lupa siapin gadget kalian buat dokumentasi, di zaman “no pict = hoax” ini, sepertinya kita dituntut banget ya untuk mempersiapkan bukti-bukti jika kalian sedang tamasya. Klo gue sendiri sih ga perlu, soalnya justru klo lagi jalan suka diem-diem soalnya banyak yang nitip oleh-oleh wakakak, btw klo kalian ingin buat video pas banget sama postingan kali ini, kenapa? Mari simak selengkapnya wakakak. 


Malam ini gue mau membahas DJ kece dari Paman Sam, Amerika. Yak langsung aja ya! DJ Illenium ini punya nama asli Nick Miller. Si Nick ini punya banyak lagu, cuma tau sendiri lah ya DJ kan suka sampling lagu orang, alias nge remix. Salah satunya lagu Oh Wonder berjudul Shark yang kalian udah denger minggu lalu di postingan sebelumnya. 

Si Nick ini udah punya album, namanya Ashes, yang dikeluarkan tahun lalu. Yang gue mau bahas beberapa lagu nya di sini, dan sebelum jauh kesana gue mau kasih rekomendasi untuk kalian yang mau bikin video perjalanan  wisata kalian atau sejenis itu lah ya, kalian bisa pake lagu dia. Lagu dia menurut gue enak untuk backsound video. Apalagi untuk video yang mau kalian unggah di IG, makin kece dengan lagu doi. Cuma gue ga tau klo untuk di upload ke youtube, kena copyright atau enggak. Setau gue sih si Nick ini menggratiskan lagunya, klo kalian mau download bisa langsung buka soundcloud-nya Illenium.

Dan seperti biasa gue akan buat daftar beberapa lagu andalannya, juga termasuk rekomendasi gue untuk jadi backsound video kalian. Diantaranya: Afterlife, It’s All on You, dan Fotress. Jangan terlalu fokus sama lirik atau judul karena kadang lagu dan lirik itu punya lebih dari satu makna. Itu salah satu kehebatan musisi yang bisa bikin lirik-lirik begitu kan. Terlepas dari itu kalian dapat satu kepastian yaitu nada yang super duper kece, seriusan. Kece!!! Let’s play it!

1. Afterlife

Lagu ini punya lirik yang keren menurut gue, kehebatan DJ saat buat lagu itu sekali lagi menurut gue adalah punya lirik yang bermakna luas, entah karena doi kebanyakan bikin nada dan pusing bikin lirik sehingga main aman. Ataaau, atau justru sebaliknya, kejeniusan DJ meramu kata-kata sehingga memiliki banyak makna, untuk merangkul semua pendengarnya sehingga merasakan hal yang sama. Dan menurut gue sih DJ itu jenius, sebut DJ yang kalian tau, perhatikan liriknya. Mereka pasti punya lagu dengan lirik ambigu, entah apa tujuannya. Tapi menurut gue mereka ingin menyentuh semua perasaan pendengarnya, apapun kondisi(mood)nya, DJ memikirkan itu sehingga musiknya bisa diputar disetiap momen. Meskipun terkesan main aman. Tapi, tetep gue bilang itu sebuah kejeniusan. Kecuali DJ bang Karto (ini siapa? Sample), itu tuh DJ yang ngeremik (pake k) lagu dangdut orang (sample lagi). Au ah lap.

2. It’s All On You

Lagu ini pun ga luput dari lirik-lirik kece bermakna luas. Ga menerangkan secara gamblang siapa “you” apa itu “gold”-nya, seperti apa “home”-nya. Yang jelas Nick ini bikin lirik ga sembarangan, dan gue rasa Nick ingin semua manusia yang mendengarkan bisa merasakan liriknya entah siapa-entah apa yang jelas setiap manusia punya ceritanya masing-masing. Ya kan?

3. Fotress

Lagu ketiga ini sama dengan dua di atas, sebenernya ga cuma dua di atas tapi hampir semua lagu di album Ashes, hahaha. Emang kece lagunya Illenium ini. Seriusaan. Cek liriknya, pasti setiap manusia bisa/pernah merasakan apa yang ditulis Nick yang punya lambang burung sebagai huruf N pada Illenium-nya ini, secara ga langsung Nick pengen kita diem—denger—dan meng-iya-kan liriknya. Kejam? Iya bre, kadang suka kejam musik. Apalagi klo nadanya juga mendukung, hahaha. All the weapons are useless, you use your heart as a fortress. Simple, luas, cuma pernah, 😢😢😢 wkwk.

Dan terlepas dari lirik yang ambigu, ketiga lagu yang gue bahas barusan itu punya beat/instrumen/nada yang super duper kece untuk jadi backsound video kalian. Meskipun banyak lagi sih lagu yang bisa kalian pakai. Tapi ga ada salahnya daftar gue di atas jadi daftar musik kalian untuk video yang cocok dengan musik atau liriknya. So, segitu dulu penjelasan gue, if this night is not forever, at least we are together. Bareng sokap? Bareng tante kunti? Anjir!!! Ada request artis major yang ingin gue bahas di sini? Jangan sungkan masukkan namanya di kolom komentar okaay!!! See ya again homie!

Sate Maranggi Haji Yetti Terlanjur Nyantol di Hati

Ketika siatan langsung peresmian Air Mancur Sri Baduga Situ Buleud kemaren nyokap gue langsung nyeletuk “Itu ada air mancur terbesar, pesen hotel lah minggu besok liburan kita.” Dalem hati gue bodo amat Bu, dari kemaren pan gue ngajakinnya. Giliran masuk tipi baru sadar dia. Dia ga percaya sama anaknya satu ini yang udah bebusa ngasih tau klo disana ada air mancur yang diklaim terbesar se-ASEAN. Anakmu sendiri Bu! :’)

Sebulan lalu kan gue uda cerita sebelumnya klo gue uda bolak balik Purwakarta (dua kali doang padahal). Nah dari salah satu cafe disana gue melihat ada poster tetang objek wisata di sana, dan salah satunya Situ Buleud ini. Dan gue dikasih tau sama akang pelayan cafe itu klo Februari akan ada peresmian air mancur terbesar itu. Gue udah kasih tau nyokap, cuma gue ini macam tutup Cornetto, ga dianggap. Ya syudah. Btw sebelum mulai ini salah satu postingan pertsma untuk mengisi sub kategori kuliner di kategori free, akhirnya setelah beberapa juta menit keisi juga ini sub. Hahaha.

Dan selama bolak balik itu gue nyobain beberapa tempat makan dan salah satunya yang berkesan adalah Sate Maranggi Haji Yeti. Gue tau tempat ini dari nyokap yang tau-tau ngomong sama hape “restoran terdekat.” Dan google menyarankan satu tempat ini, berarti tempat ini udah terdaftar dan ga susah untuk ditemukan oleh kalian yang mau nyoba ini tempat makan.


Awal masuk gue ga engeh kalo tempat ini ternyata gede, gede bangeet. Sampe sampe gue berani bilang belum pernah lihat tukang sate di jabodetabek yang segede ini. Di sini ternyata ga cuma jual sate, tapi berbagai macam makanan dari yang biasanya ada di menu tukang sate (kaya sop, nasi goreng kambing, soto) sampe yang ga ada hubungannya sama sekali (rujak, sayur asem, gado-gado, asinan, tutut/liling/keong sawah yang kecil, masih banyak lagi). Selain makanan yang bermacam jenis, Sate Maranggi juga menjual Souvenir (oleh-oleh) baik itu makanan atau kerajinan tangan, juga tempat pencucian mobil.


Terbesit dalam hati, maruk juga yak ini, hahaha. Tapi itulah bisnis sekali ada di posisi memegang kendali, maka pegang semuaaa!!! Hahaha. Asli tempat makannya luas banget, luaas bangeet. Dan selalu rame, gue sembari duduk mikir ini omsetnya sehari berapa yaaaak. Hahaha belum lagi klo ada bis yang bawa rombongan wisata, bujug. Klo gue punya tempat seluas ini mungkin usaha yang masuk akal adalah lapangan futsal, karena tempat duduk makannya aja itu bisa buat 3 lapangan futsal! Itu belum tanah parkiran, Mushola, tempat oleh-oleh makanan, oleh-oleh kerajinan tangannya! Gede boy!


Lalu untuk pelayanannya, gue uda males klo lihat tempat makan ramai karena permasalahan besarnya adalah pelayanannya. Pasti keteteran, lambaat, ga jelas, bla-bla-bla. Tapi di sini ga berlaku, dugaan gue semua salah. Pelayanannya cepet satenya anget, bukan sate yang disimpet tapi bener-bener abis dibakar. Dan untuk sisanya seperti minuman, pete bakar, rujak, gado-gado (makanan di luar menu sate biasanya) itu sistemnya adalah pelayan nya berkeliling dengan nampan dengan beberapa hidangannya dan doi menawari setiap meja. Tinggal kita mau ambil apa, lalu mereka tinggal catet di bill kita. Keren sih! Hahaha.


Untuk makanannya, enak. Ga mengecewakan, tapi untuk sotonya, gue yang lidah Sumatera ini ga cocok karena soto nya manis santannya manis. Gue berharap santan pedas-asin hahaha. Selebihnya mantab!! Di sini juga ada toilet bersih, mushola dan tempat bermain anak, jadi selain makan, kita bisa sembari istirahat. Atau bukan cuma kita “orang dewasa” yang bahagia dapet tempat enak buat leye-leye tapi mereka “anak kecil” juga bahagia karena ada tempat bermain. Semua bahagia!! Hore!


Dan ternyata emang tempat ini sudah banyak di singgahi para artis, ya mungkin ini bisa di sebut salah satu tempat makan yang udah lama terkenal ya di Purwakarta. Itu buktinya muka rafi masih cups banget waktu mampir kesana ahahaha. Overall gue klo nilai makanan nya itu 7.5, tempatnya 8, kenyangnya 10. Gue ga tau nih ya, ini mesyti gue cek ke dokter deh kayanya, gue ada penyakit klo abis makan suka kenyang. Ini mesti gue cek. Ada saran dokter mana? Hahaha oke, see ya, tunggu ya postingan kuliner dari gue yang sebenernya kaku banget moto makanan. Hahaha

The Bohicas, Indie Rock dari British yang Cadas!

Setelah membahas Major Rock yaitu One Ok Rock pada postingan sebelumnya, maka untuk menggenapkan tema malam ini yaitu genre Rock maka pada postingan ini gue akan membahas dari Indie yaitu The Bohicas!!! Sebelumnya gue mau ngasih tau untuk Indie gue akan membahas Album mereka. Maka setelah kalian tau, ijinkanlah daku memulainya. Kuy!

The Bohicas sendiri merupakan band dari Inggris yang didirikan pada tahun 2013. Band ini beranggotakan 4 orang yang diataranya dua berkulit putih yaitu Dominic McGuinness yang merupakan vokalis merangkap gitaris dan drumer mereka Brendan Heaney, dan dua berkulit gelap yaitu Dominic John pada gitaris dan bassist Andrian Acolatse. Eits jangan suudzon sama gue itu rasis hanya karena membawa warna kulit mereka, justru tujuan gue adalah memberi tau keunikan band ini salah satunya ada kesolidan mereka meramu lagu dalam satu visi band tanpa melihat dari warna kulit mereka berangkat. Hebat kan? Continue reading

Ketika Jepang Mengguncang Telinga

Oke masuk Jumat malam, tapi ini lewat tengah malam Do. Jatohnya sih Sabtu dini hari, tapi gapapa lah masih mending. Kok mending? Iya kan mending dini-hari daripada dini-kahin siri ye kaaaaan? Iya aja udah, ngalah yang waras. Asik judulnya agak ngerih nih. Tapi emang ngeri band Rock satu ini. Band Asia yang mendunia, ga banyak. Tapi ini salah satunya, boleh dong ikut berbangga? Hahahaseeek, oke mari sambut! One Ok Rock!!!

Ok, postingan ini lahir karena sebelumnya ada request dari salah satu bloger kece kita yaitu Audhina yang meminta membahas tentang band satu ini. Maka kali ini gue akan membahas band yang berangkat dari label Major yaitu Fueled by Ramen. CMIIW. But, Major atau indie bukan hal utamanya, hal terpenting adalah kita harus menghargai mereka yang sudah berkarya menghibur kuping yang haus nada-nada ini hahaha. Dan setelah gue pelajari tentang band ini, inilah sedikit review dari gue yang cuma setangkai cabe rawit gorengan yang tak diinginkan wkwk. Go on!


Band yang terbentuk di Jepang tahun 2005 ini beranggotakan Takahiro Moriuchi, Toru Yamashita, Ryota Kohama, and Tomoya Kanki. Dan harus gue akui band ini keren, keren parah! Kenapa? Karena ga banyak band yang berasal dari Asia yang mampu mengguncang telinga dunia, dan terbukti salah satunya adalah One Ok Rock yang mampu melakukannya. Band yang sudah punya banyak pendengar setia salah satunya yang request postingan ini hahaha. Boleh lah mba Dhin, sarannya. Hehee

Disini gue akan bahas dua lagu dari mereka yaitu The Beginning yang memiliki viewer sebanyak kurang lebih 80 juta, juga lagu yang baru diupload video klipnya di youtube 2 minggu lalu yaitu American Girls. Langsung gan komentarnya!!!


Yak langsung masuk lagu pertama, lagu yang keluar sekitar 4 tahun lalu ini memiliki viewer sebanyak 80 juta, wah keren sangat lah. Tapi masih kalah ama bang Alek, karena bang Alek yang terbaik, bang Alek paling SWAG, dan bang Alek paling fenomenal sejagat raya. Ya ga bang? Yow yow disini ada tangga, disini ada kursi, yow yow!!! 😝

Sekarang serius, kalian bisa lihat dari komentar-komentarnya, yup betul banget, lagu ini bener-bener menuai pujian dari banyak penikmat musik di berbagai belahan dunia, salut! Lagu Rock ini, menurut gue sedikit bernuansa Jepang, yaiyalah kan ada bahasa Jepangnya, klo Jawa nyinden breeee… lah iya juga loh. Sok iyaaa maksudnyaaa!!!! Hahaha. 

Untuk lagu-lagu One Ok Rock, jangan pernah mengira jika Rock Jepang berbeda dengan Rock-Rock lainnya, mereka hanya berbeda jika dibandingkan dengan rok costumer service. Karena seksian mba-mba nya (apaa ini?) hahaha. Ga deng, maksud gue mereka ini ga ada beda soal warna musik Rock biasanya, suara vokalis yang ehem, raaawwwk, distorsi yang rusuh sana sini, dan hentakan drum yang mampu membuat mata berkedip karena nyetel musiknya kekencengan. Hihihi. So, buat kalian penyuka musik Rock Jepang, inilah surga untuk telinga kalian.


Okeeeee, sekali lagi gue harus bilang ok. Satu lagu ini emang ok! Untuk lagu ke dua ini, masih anget video klipnya. Alias baru dua minggu umurnya. Dan hebatnya One Ok Rock mereka konsisten mengeluarkan lagu-lagu keren yang mampu diterima dengan baik oleh penikmat musik, Banyak komentar positif akan karya-karya mereka dan memang itu berbanding lurus dengan lagu mereka, band yang menurut gue terdengar sedikit mirip dengan Foo Fighters ini, punya banyak lagu-lagu keren. Bisa langsung kalian cek di youtube atau langsung cari Spotify!!!


Kemudian dari komentar berbahasa Inggris banyak juga yang komentar dengan bahasa Jepang tentunya, yang sekaligus gue ga ngerti artinya. Tapi gue yakin komentarnya keren untuk lagu-lagu One Ok Rock!!! Pada lagu American Girl ini gue tidak bisa menemukan ciri khas One Ok Rock yaitu campuran bahasa Inggris dan Jepang di liriknya, meski begitu tetap ga mampu mengurangi sedikitpun sensasi rock yang disajikan One Ok Rock!!!

Dan pada kesimpulannya, One Ok Rock merupakan Band yang mampu mengangkat citra positif kepada dunia musik Asia khususnya Jepang di telinga Dunia. One Ok Rock seakan mengingatkan kita jika Rock itu ga melulu harus berkulit putih kan, dan nih! Kuning juga punya bosss!!! Hahaha. Oke sekian pembahasan dari gue, klo ada yang mau request bisa diproses. Feel free to request anything, tapi jangan yang aneh. Karena gue bukan hotel Krusty yang selalu mewujudkan permintaan konsumennya meskipun aneh-aneh. Lah! Mr. Crab!!!

EP dan LP dalam Musik

Sebelumnya gue mau minta mandat eh maaf sekali lagi kalo kemaren kolup (lupa) sama janji sendiri. Harusnya gue ngikutin kata-kata Jason Statham dalam filmnya Transporter yang bunyinya kurang lebih seperti ini:

“Jangan buat janji yang tidak bisa kau tepati.”

Tapi sama seperti dalam filmnya Sekalipun Frank yang diperankan Statham ini merupakan seorang yang “gentle”, doi sendiri kadang keteteran sama janjinya. Cuma ya namanya cowo, mau kaya gimana keadaannya, janji ya janji. Haseeek, sok tooyzz.

Nah inti dari bacotan aneh di atas adalah gue mencoba untuk menepati janji meskipun bisa dibilang “ngaret” hahaha tapi gapapa lah daripada “ngerut” mending “ngaret”. Hah? … … … ini maksudnya barusan ngomong apaan sih? Makin aneh aja anjir hahaha. Udah deh intinya maaf ya penulis satu ini suka seenaknya dewee heheh. Oke sebelum bahas ini, kenapa sih bahas LP dan EP? Iya gue sengaja bahas ini soalnya nanti ada dua tipe album yang mau gue bahas yaitu EP dan LP tapi sebelum gue bikin banyak artikel pembahasan tersebut, harusnya paham dulu ya kaan?? Kuy lah lanjut bahas judul tulisan ini. Apa itu EP? Apa itu LP? Apa perbedaannya?

EP merupakan singkatan dari Extended Play yang dalam istilah Indonesia-nya dikenal sebagai Mini Album. Karena mini, biasanya dalam album EP terdiri dari 4-6 lagu saja. Banyak alasan kenapa musisi mengeluarkan EP, diantaranya karena belum cukup lagu buat dijadiin Album beneran, atau emang musisi tersebut sekedar ingin menunjukkan eksistensinya di belantika musik.


EP All My Friends – Snakehips

Kemudian apa itu LP? LP adalah Lembaga Pemasyarakatan dan salah satu yang paling besar di Jakarta itu LP Cipinang, ini deket sekolah gue dulu SMA 53 Jakarta. Terusss, terusin aja gilanya hahaha maaf—maaf. Becanda itu. LP dalam musik berarti Long play a.k.a Long Playing a.k.a Long Player, terserah kalian mau nyebut apa. Yang jelas kalo mau ringkas lagi cukup sebut Album. Yap betul! Album yang kita tau selama ini punya sebutan lainnya yaitu LP. Apa saja koleksi LP kalian? LP LP bang. Apa cuuuh? LP nya Linkin Park bang. Okeee. Ada lagi? LP CP bang? Apa lagi cuuuh? Lembaga Pemasyarakatan Cipinang bang. Okee. Ngomong sekali lagi coba, belum gue gesperin aje. Ada lagi ga? Ga bang, udah. Bagus!


LP Compton – Dr. Dre

Lalu apa perbedaan keduanya? Ya jelas beda dong mini album sama album yang sesungguhnya. Dari jumlah lagu dalam albumnya aja sudah ketauan, EP terdiri dari sekitar 4-7 lagu, klo LP ada banyak yaitu 8+. Klo 17+ biasanya bukan dalam bentuk LP tapi 3gp, eaaaa. Bisa aja abang, eneng mau nanjak flay operrr aja dah bawaanya. *gi dah*

Nah sekarang udah paham dong beda EP dan LP? Berarti kita udah bisa mulai bahas album! Dan untuk tulisan berikutnya gue mau bahas musisi dari genre Rock. Gue akan mencoba bedah album band indie British yaitu The Bohicas. Dan untuk major (untuk major sepertinya gue akan bahas lagu aja) gue akan membahas Band Jepang yang sebelumnya sudah di-request oleh Audhina, One Ok Rock! So, see ya next art-icle ma homie!